
- On 24 Februari 2020
- In Trip
- Tags
Keseruan Bau Nyale, Tradisi Legendaris dari Pulau Lombok
Tradisi Bau Nyale adalah tradisi menangkap cacing laut, yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Setiap tanggal 20, bulan 10, penanggalan suku sasak, ribuan masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat, merayakan tradisi bau nyale.
Bau nyale merupakan tradisi turun temurun dari dulu. Dalam tradisi ini ribuan orang menangkap cacing laut di sepanjang pantai pulau Lombok.
Cacing-Cacing laut ini dikenal dengan sebutan nyale, yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika, dikenal sebagai putri cantik yang memilih menceburkan diri ke laut lepas, menghindari peperangan antara pangeran yang memperebutkan dirinya.
Legenda Putri Mandalika ini dikenal hampir di seluruh penjuru Pulau Lombok. Meskipun belum ada lontar Lombok yang ditemukan mengenai Mandalika yang melegenda tersebut.
Keseruan Tradisi Bau Nyale

Tradisi Bau Nyale tahun ini jatuh pada Februari 2020, itulah mengapa dari awal Februari, di sepanjang pantai bagian selatan tengah hingga timur, memperlihatkan keramaian. Mulai dari Kuta, Pantai Seger, Pantai Kaliantan, hingga pantai Tabuan yang dipadati ribuan warga Lombok Tengah.
Seperti di Pantai Seger Desa Kuta Lombok Tengah, jumat (15/02/2020) dini hari, ribuan warga sudah berkumpul. Mereka pun bersiap merayakan Tradisi Bau Nyale atau menangkap Cacing laut.
Bau nyale adalah tradisi menangkap cacing laut, yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika.
Lampu penerang sederhana selalu dinyalakan. Jaring-jaring berbagai bentuk dan ukuran telah diangkat dan siap bergerak mengikuti arah air laut yang tersapu ombak pantai seger, membawa cacing-cacing laut yang beragam warna, di antaranya. Ada merah, Hijau, dan Kuning.
Seolah ingin membuktikan janji Putri Mandalika, ribuan orang yang telah berkumpul menyebar. Ada yang memilih posisi di tepi bebatuan pantai, dan di tengah-tengah laut, buat menunggu Nyale yang menggeliat dan mendekati kaki mereka (pencari Nyale). Ada juga yang menerjang ombak dan meraup atau mendapatkan ribuan cacing jelmaan sang Putri cantik.
“Ini tradisi turun-temurun, setahun sekali kami temukan. Setahun sekali kami bertemu Putri Mandalika, ” Kata jumahir, warga Praya sambil memperbesar nyala lampu senter di kepala nya untuk menangkap sang Putri yang sangat Cantik katanya, dan menggoda kesabaran.
Jumahir mengingatkan, saat memburu Nyale harus sabar dan tak mudah putus asa agar mendapat tangkapan yang banyak. Mereka yang memburu cacing laut dari berbagai usia. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, laki-laki maupun perempuan, tak ada batasan.
Nyale warna warni ini juga dikenal mengandung protein yang tinggi sehingga sangat nikmat dan layak dikonsumsi, apalagi hanya dinikmati setahun sekali. Mereka yang masih bertahan di pantai, memilih memepes nyale dengan daun kelapa. Aroma Nyale pun tersebar mengikuti arahan angin, dan sebagai warga menikmati pepes nyale bersama orang-orang tercinta mereka.

Tahun Mengesankan
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tradisi bau nyale yang digelar warga tahun ini waktunya tak berbarengan dengan Dinas Pariwisata Lombok Tengah yang jatuh Maret mendatang.
“Kapanpun pelaksanaan nya, semua bergembira. Karena dalam tradisi baru nyale, ada istilah nyale awal dan Nyale foto atau akhir ” Ujar masyarakat, warga puyung, Lombok Tengah yang selalu datang dalam tradisi bau Nyale.
Warga menilai, tradisi bau nyale ala rakyat atau pemerintah sama- sama mengesankan, sama – sama bisa dinikmati. Bau Nyale ala rakyat dilaksanakan di awal dan pemerintahan di gelar di akhir, atau saat Nyale foto atau penghabisan.
Tahun ini pelaksanaan tradisi bau nyale cukup mengesankan rakyat karena mereka bisa menikmati gelar tradisi ini dua kali dalam setahun. Penemuan Nyale yang biru adalah kebahagian bagi warga Lombok yang percaya akan legenda Putri Mandalika, tradisi ini juga menarik perhatian wisatawan. Mereka yang pertama kali melihat Nyale merasa terkesan dan tertarik untuk mengabadikan nya.
Ketika fajar menyingsing, ribuan warga atau pengunjung akan kembali, Nyale yang telah di tangkap mereka bawa pulang.
Jelmaan Putri Mandalika telah di perebutkan orang untuk di nikmati. Tradisi ini tetap tumbuh dan hadir di tengah perkembangan zaman.
Tradisi bau Nyale adalah bagian dari tradisi masyarakat agraris masyarakat Pulau Lombok. Banyak tidak Nyale yang muncul setiap tahun, diyakini sebagai pertanda akan banyak tidaknya hasil panen para petani.
Jika Anda ingin merasakan sensasi menangkap Nyale datanglah ke Lombok, Bulan Februari mendatang.
Anda bisa mengunjungi Pantai Seger untuk menyaksikan monumen Putri Mandalika, Anda juga bisa menikmati keindahan alam yang ada di sini.
Jika Anda bingung jalan menuju pantai seger, anda bisa menggunakan jasa Paket Tours Lombok. Karena akan mempermudah anda saat berlibur di Lombok, dan mengunjungi objek wisata dengan mudah.
Anda juga bisa menggunakan Sewa mobil di Evan Trans Lombok.Dan Sewa Motor Lombok.Untuk sampai di wisata pantai Seger Lombok. Dengan sewa mobil anda biasa ditemani sopir kami yang berpengalaman, yang siap memberikan informasi terupdate seputar Wisata Lombok.